Breaking News
Beranda » History » Kemenangan Muslimin di Elvira

Kemenangan Muslimin di Elvira

  • calendar_month Sel, 21 Jun 2022
  • visibility 182

#TodayinHistory 21 Juni 1319 M | Tahukah kamu bahwa ada peristiwa besar yang oleh sejarawan Spanyol diberi nama “Disaster of the Vega de Granada”? (Bencana Vega de Granada) Ada sebuah titik sejarah yang ternyata Allah memenangkan Kaum Muslimin di tengah masa titik puncak kekuatan Kerajaan Castilla dan Aragon. Peristiwa yang mengagetkan dunia Eropa kala itu dengan kemenangan spektakuler Muslimin.

Allah mempergantikan kekuasaan demi kekuasaan. Tidak ada yang benar-benar di atas selamanya, dan tidak ada pula yang selalu di bawah. Kemenangan dan kekalahan silih berganti sesuai titah-Nya, “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia” (Ali Imran 140)

Pertempuran Sierra Elvira, juga disebut Bencana Vega de Granada, adalah rangkaian dari Reconquista Spanyol (gerakan Kerajaan Castile dan Aragon Untuk membersihkan Spanyol dari pengaruh Islam) yang bertempur di dekat kota Granada pada tahun 1319. Pertempuran itu terjadi dan “menghasilkan kekalahan besar bagi Castile” tercatat oleh Sejarawan Spanyol, Miguel Angel Ladero Quesada dalam Buku ‘Granada Historia de un país islámico.’

Di Abad 14, Kerajaan Castilla dan Aragon berada di puncak kekuasaannya di Andalusia. Mereka berhasil merebut kota-kota penting Kaum Muslimin seperti Valencia, Sevilla dan Córdova. Baru saja tahun 1319 mereka memenangkan pertempuran Fortuna melawan Muslimin, mereka merasa di atas angin.

Di tahun-tahun 1300-an, Kerajaan Castile cukup terbiasa melakukan serangan militer berkala ke Emirat Islam Granada untuk mengumpulkan barang rampasan. Sekalipun ada perjanjian sementara dan gencatan senjata dengan para pemimpin Granada, penjarahan ke kota-kota dekat Granada sering dilakukan di bawah kepemimpinan para penguasa Castile yang sama.

Pada akhir 1310-an, Castile diperintah oleh Raja Alfonso XI yang masih sangat muda, sehingga Pemerintahan dikelola neneknya, Maria de Molina, dari kakeknya Pangeran John serta pamannya Pangeran Peter.

Di tahun 1319, Pangeran John dan Peter merencanakan pemberangkatan pasukan besar-besaran menuju Granada. Pasukan ini menjadi sangat gemuk jumlahnya, karena dikampanyekan bahkan oleh Paus Yohanes XXII yang dibiayai juga oleh pihak Gereja, kekuatan terbesar Castile.

Pasukan dua pangeran ini bertemu di Cordoba pada bulan Juni 1319 dan melintasi perbatasan di bawah kepemimpinan Peter.  Banyak elemen pasukan bergabung, di antaranya dari Ordo Santiago, Calatrava dan Alcantara dan Uskup Agung Toledo dan Seville. Sekilas bisa kita simpulkan betapa kuatnya kekuatan Castile.

Kedua pasukan besar itu memutuskan untuk berjalan jauh ke dalam wilayah Kaum Muslimin; Vega de Granada, dataran yang terkenal dengan kesuburan dan kekayaannya.  Selama perjalanan ke sana, pasukan Castile memenangkan banyak pertempuran kecil dengan desa-desa Kaum Muslimin. Mereka menaklukkan beberapa tempat, mengumpulkan barang rampasan besar.

Pasukan Castilia besar berkemah di Vega de Granada. Perjalanan jauh dari Castille menjarah kota-kota Muslimin membuat mereka mendapatkan banyak harta dan mereka merasa puas untuk bekal kembali ke Castile. Sementara itu, mereka juga masih meyakini bahwa Pengepungan kota Granada dianggap mustahil pada saat itu.

Di satu hari tertanggal 21 Juni 1319, di bawah panas yang sangat menyengat;  pangeran Peter memutuskan untuk membawa pasukan untuk pulang ke ibukota Castile. Di saat itulah peristiwa yang tidak mereka kira malah terjadi…

Di saat lengahnya musuh, Sultan Ismail I dari Granada bersama 7000 mujahid, —1500 di antaranya berkuda— memutuskan untuk menyerang balik dan memberikan pelajaran kepada musuh. Saat itu, Pasukan kavaleri elit Muslimin bernama “Al Ghuzah Al Mujahidin” yang dipimpin oleh Utsman bin Abi al-Ula, keluar dari Granada dan mulai merobohkan pertahanan pasukan Castile yang sedang di luar perhatian pangeran John.

Serangan-serangan kecil ini bergelombang  berubah menjadi serangan besar begitu Kaum Muslimin menyadari bahwa ternyata pasukan musuh sedang dalam keadaan yang lengah karena terlalu fokus menjaga harta jarahan mereka. Kesempatan emas ini digunakan untuk memberikan pelajaran bagi musuh agar tidak menyepelekan kekuatan Umat Islam yang masih ada di Spanyol.

Tidak banyak data angka yang menjelaskan kerugian yang diderita oleh pasukan Castille, tetapi jumlahnya cukup besar. Sejak kekalahan mereka di Sierra Elvira ini, mereka kehilangan kekuatan menjaga perbatasan negara Castile sehingga Kaum Muslimin bisa kembali mengembalikan wilayah yang tadinya diambil alih Castile.

Referensi :

1. Legado Nazari. “La Batalla de Sierra Elvira o “El Desastre de la Vega de Granada”

2. Bleiberg, Vol.3, p.917 “Desastre de la Vega de Granada”

3. Daulatul Islam fi Al Andalus 5/118, Muhammad Abdullah Annan

4. Nafkhut Thayyib Min Ghusnil Andalus, Al Muqri

Sumber
Gen Saladin

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mimpi Dan Visi Osman Gazi

    Mimpi Dan Visi Osman Gazi

    • calendar_month Ming, 1 Nov 2020
    • visibility 285
    • 0Komentar

    “Inda mīlādi daulat minad dual, yabdū al amr fī hīnihi la yastahiqqul intibāh”.

  • Wafatnya Sultan Murad IV

    Wafatnya Sultan Murad IV

    • calendar_month Sel, 8 Feb 2022
    • visibility 205
    • 0Komentar

    Pada hari ini 8 Februari, di tahun 1640 Masehi —382 tahun yang lalu— ada sebuah peristiwa yang diabadikan dalam sejarah Utsmaniyah. Peristiwa itu adalah wafatnya Sultan Al Ghazi Murad IV. Beliau bukan tokoh biasa, beliau berbeda dengan sultan-sultan lainnya, sebab dikatakan bahwa Sultan Murad IV Bapak Founding Father Utsmaniyah yang kedua. Yuk kita kenal lebih […]

  • Aktivis Islam di Kota Solo Mengadakan Acara Bedah Buku Perjuangan yang Dilupakan Karya Rizki Lesus

    Aktivis Islam di Kota Solo Mengadakan Acara Bedah Buku Perjuangan yang Dilupakan Karya Rizki Lesus

    • calendar_month Jum, 6 Okt 2023
    • visibility 96
    • 0Komentar

    Pada hari Sabtu tanggal 30 September 2023, aktivis Islam di Kota Solo mengadakan acara bedah buku Perjuangan yang Dilupakan karya Rizki Lesus di Otsmani Coffee. Selain mendatangkan Rizki Lesus sebagai narasumber utama, acara yang diadakan berbagai macam aktivis Islam di Kota Solo tersebut juga mendatangkan sejarawan Muslim lulusan Universitas Diponegoro, yakni Ustadz Mukhtar Salahuddin. Acara […]

  • Qadisiyah, Ketika Negara Adidaya Tertunduk di Hadapan Mujahid

    Qadisiyah, Ketika Negara Adidaya Tertunduk di Hadapan Mujahid

    • calendar_month Kam, 23 Nov 2023
    • visibility 95
    • 0Komentar

    Pada tanggal 16 November tahun 636 Masehi, meletuslah sebuah peristiwa besar yang akan mengakhiri kezaliman pemerintahan Sasanid Persia selama-lamanya. Peristiwa itu dinilai oleh para Sejarawan sebagai salah satu pertempuran paling menentukan dalam sejarah manusia. Apa itu Qadisiyah? Namanya pertempuran Qadisiyah. Imam Ath Thabari dalam buku sejarahnya mengungkapkan bahwa jumlah kaum muslimin hanya 30 ribu mujahid, […]

  • Sejarah Secangkir Kopi Tubruk

    Sejarah Secangkir Kopi Tubruk

    • calendar_month Jum, 15 Feb 2019
    • visibility 287
    • 0Komentar

    Istilah kopi tubruk tidak dapat dilepaskan dari revolusi metode menyeduh kopi yang diperkenalkan oleh Turki Usmani. Menurut Robert Forsyth, President of the Australian Coffee Speciality Association, pada awalnya perlu waktu sekitar 5 jam untuk dapat menyajikan kopi yang siap dinikmati dengan melibatkan rembesan penggilingan. Saya sulit membayangkan proses pembuatannya, tetapi cara ini jelas sangat pelik. […]

  • Asal Usul Bangsa Turki

    Asal Usul Bangsa Turki

    • calendar_month Kam, 16 Jul 2020
    • visibility 356
    • 0Komentar

    Dinasti Turki Utsmani muncul di saat Islam berada dalam era kemunduran yang pertama[1], yaitu pasca runtuhnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Pemerintahan Islam saat itu, terpecah menjadi dinasti-dinasti kecil yang terkadang justru saling berperang. Setelah melewati fase suram ini, Dinasti Turki Utsmani muncul sebagai kekuatan baru yang mampu menyatukan umat Muslim. Dalam perjalanan panjangnya, Utsmani berhasil menancapkan […]

expand_less