Breaking News
Beranda » History » Diantara Jasa Kekhilafahan Turki Utsmani Terhadap Non Muslim

Diantara Jasa Kekhilafahan Turki Utsmani Terhadap Non Muslim

  • calendar_month Ming, 28 Jun 2020
  • visibility 304

Turki pernah menjadi pusat kekuasaan Dunia Islam selama kurang lebih delapan abad dan sangat disegani oleh bangsa Eropa. Pada masa pemerintahan Dinasti Utsmani (Ottoman), Turki mencapai puncak masa keemasan. Daulah Utsmaniyah merupakan daulah terbesar dan terkuat dalam sejarah Dunia Islam.

Perjalanan sejarah Turki Utsmani memiliki banyak alasan penting untuk dikaji, di antaranya karena daulah ini dianggap sebagai khilafah islamiah yang terakhir dan terpanjang usia kekuasaannya. Khilafah Utsmaniyah telah melakukan pekerjaanpekerjaan mulia yang dipersembahkan bagi umat manusia. Bagi umat Islam, Turki Utsmani berjasa dalam menjaga tempat-tempat suci Islam dari rencana-rencana stratejik kolonialis Portugal (dari Laut Merah, Teluk Arab, hingga Aceh), membantu para penduduk Afrika Utara melawan serangan-serangan Imperium Spanyol, dan sebagainya.

Secara internal, Khilafah Utsmaniyah—sejak era Sultan Salim I (1512–1520)—juga berhasil membentuk persatuan Dunia Islam di antara pemerintahan-pemerintahanArab, menjauhkan serbuan penjajahan dari wilayah-wilayah Syam, Mesir, dan negeri-negeri Islam lainnya, mencegah penyebaran Syiah ke wilayah-wilayah Islam yang berada di bawah kekuasaannya, mencegah Yahudi dari menduduki Palestina, serta peranannya dalam menyebarkan Islam di Eropa.

Adapun bagi kaum non-Muslim, Turki Utsmani memiliki banyak “jasa”, diantaranya:

  • Menampung dan mengungsikan kaum Yahudi dari praktik inkuisisi oleh pihak Katolik di Spanyol sejak masa Sultan Bayazid II (1481–1512)
  • Membantu Inggris dari blokade laut Spanyol
  • Melakukan aliansi stratejik dengan Kekaisaran Prancis
  • Membantu Irlandia dari bencana kelaparan

Khilafah Utsmaniyah berhasil menjelma sebagai salah satu superpower dunia sejak era Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520–1566). Bahkan, pada masa pemerintahan Sultan Murad III (1574-1595), Turki Utsmani menguasai seluas sekitar 20 juta km persegi dan meliputi tiga benua.

Konsekuensinya, Turki Utsmani harus mengelola masyarakat yang sangat beragam di wilayahnya yang sangat luas. Bukan hanya kaum Muslimin, tetapi juga non-Muslim, terutama kalangan Yahudi dan Nasrani. Oleh sebab itu, Turki Utsmani menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang disebut dengan Sistem Millet.

Sejarawan dan ilmuwan sosial melihat Sistem Millet sebagai contoh sukses otonomi non-teritorial. Para penguasa Turki Utsmani mengakui keragaman komunitas agama dan etnis yang menjadi bagian dari Khilafah Utsmaniyah. Namun, pada saat yang sama, para penguasa Turki Utsmani juga mengerti bahwa keragaman ini tidak bisa dan tidak boleh menjadi bentuk asimilasi total yang berarti “kesamaan”.

Di bawah pengaturan sistem Millet ini, Yahudi, Ortodoks Yunani, dan komunitas Armenia mengatur keberadaan mereka dan mengorganisir serangkaian negosiasi ad-hoc dengan kepala komunitas agama. Jadi, non-Muslim bisa tetap eksis lewat negoisasi yang intens di bawah naungan sistem umum khilafah yang mengedepankan toleransi.

F.Irawan/Lapsus Syamina: Kehidupan Yahudi dan Nasrani di Bawah Naungan Khilafah Turki Utsmani

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sedikit Cerita Tentang Arabika Lawu

    Sedikit Cerita Tentang Arabika Lawu

    • calendar_month Jum, 25 Okt 2019
    • visibility 330
    • 0Komentar

      Sebagai anak daerah dekat dengan gunung Lawu dan istri juga berasal dari daerah lereng gunung Lawu berjarak sekitar 7 km dari basecamp pendakian cemoro sewu, saya berfikir komiditi apa yang bisa dikembangkan. Selain sayuran, ketemulah salah satu nya adalah kopi. Dan jika butuh sayur segar dengan harga miring, bisa hubungi saya nanti, asal cocok […]

  • Liberica Meranti

    Liberica Meranti

    • calendar_month Ming, 27 Sep 2020
    • visibility 284
    • 0Komentar

    Pertama kali mengenal kopi Liberica semasa ada kegiatan Bengkel Keibubapaan (Parenting Workshop) yang ditaja oleh Raudhah al-Miqyas, Bangi, Malaysia. Alih-alih membeli Kunyit Emas yang saya kira perencah (bumbu masak) padahal ternyata salah satu jenis durian terbaik di Malaysia, saya ke MyDeen untuk membeli rupa-rupa perencah semula jadi (instant). Di luar itu, saya membeli satu atau […]

  • Mujahid Angkatan Laut Utsmaniyah dari Italia

    Mujahid Angkatan Laut Utsmaniyah dari Italia

    • calendar_month Sab, 14 Nov 2020
    • visibility 255
    • 0Komentar

    Bahwa dalam sejarah Umat Islam abad 16, ada seorang laksamana muslim asili italia bernama Giovanni Dionigi Galeni. Berasal dari Calabria, wilayah Italia Selatan. Dalam perjalanan hidupnya, ia berjihad menyelamatkan banyak kaum Muslimin Andalusia dari kekejaman kerajaan Spanyol. Namanya setelah masuk Islam adalah Kılıç Ali Paşa, sebuah nama yang diberikan oleh Sultan Salim II padanya, yang […]

  • Pahitnya Kopi dan Kolonialisme di Indonesia (1)

    Pahitnya Kopi dan Kolonialisme di Indonesia (1)

    • calendar_month Sel, 30 Jun 2020
    • visibility 277
    • 0Komentar

    Kalau Anda mengecek topik obrolan tentang kopi di media sosial, Anda akan mendapati hasil yang tidak terlalu mengherankan. Di Instagram misalnya, ada 2.3 juta kiriman dengan tagar #Kopi. Ada lebih dari 800 ribu kiriman tagar #Ngopi. Deretan foto berbagai sudut dan jenis kopi setiap hari muncul di lini masa media sosial. Generasi milenial disebut begitu […]

  • Talkshow “Hidup Berkah Rezeki Berlimpah”

    Talkshow “Hidup Berkah Rezeki Berlimpah”

    • calendar_month Sel, 10 Nov 2020
    • visibility 252
    • 0Komentar

    📝 Talkshow“Hidup berkah Rezeki Berlimpah” Bersama:Ust. Abu Fatiah Al Adnani ⏱️ Sabtu, 14 November 2020⏰ Jam 19.15 – Selesai📌 Tempat Otsmani Coffee, Arafah Square lt. 4, Jl. Lurik No. 17 Ngruki, Cemani Grogol, Sukoharjo ✅ HTM: Rp. 20.000,-(Ilmu bermanfaat, relasi baru, Kopi Otsmani senilai Rp. 18.000) 📩 Pendaftaranhttp://bit.ly/TalkshowHidupBerkah Terbatas hanya 50 orang📲 info event hub+6281229225050 […]

  • Honey Process Menjadikan Kopi Serasa Madu

    Honey Process Menjadikan Kopi Serasa Madu

    • calendar_month Sel, 30 Apr 2019
    • visibility 344
    • 0Komentar

    Bagaimana kopi diproses dan diolah setelah panen akan mempengaruhi bahkan bisa memberikan efek dramatis kepada hasil akhir kopi yang diseduh. Sehingga proses pengolahan termasuk faktor penting yang tidak boleh dilewatkan dalam industri kopi. Salah satu ritual proses yang harus diperhatikan adalah proses pasca panen. Yang mana tahapan ini memiliki peran penting dalam menentukan citra rasa […]

expand_less