Ada satu buku keren terkait sejarah daulah Utsmaniyyah. Kenapa ? Karena merujuk kepada sumber sejarah primer dari literatur Osmanlı, sejarawan turki era Utsmaniyyah dan modern, Sejarawan muslim arab, Sejarawan Eropa dan Orientalis.
Bukunya berjudul “Tārikh ad Daulah al ‘Utsmaniyyah mundzu nasy’atihā hatta nihāyatil ‘ashridz dzahabiy” yg ditulis oleh DR Ahmad Fuad Mutawalli (Univ Ain Shams/Helipolis Univ di Mesir).
Bagi manteman yg doyan turkish drama, pasti sudah khatam serial Diriliş Ertuğrul (Resurrection of Ertughrul). Nah, kalian pasti juga ngikutin serial lanjutannya; Kuruluş Osman. Osman Gazi adalah anak dari Ertuğrul yg menjadi sultan pertama Utsmaniyyah.
Nah, ada hal menarik nih dari sejarah dibalik perintisan Daulah Utsmaniyyah. Hal ini terkait ngetrend nya kisah mimpi kuruluş pendirian Utsmaniyyah yg dialami oleh Osman Gazi.
Beliau mimpi dirasuki hilal bulan sabit bercahaya ke dadanya dan tumbuh pohon çınar mapple 🍁 hingga melebar ke sungai Danube, Tigris, Eufrat, Nil, Laut Hitam, Mediterania. Daun daun mapplenya pun melayang terbang hingga ke Konstantinople; ibukota Imperoum Byzantium Romawi.
Ketika bangun, beliau tanyakan itu kepada syaikhnya bernama Edebali. Ditakwilkan mimpi itu sebagai visi kuat keimanan Osman Gazi dan bagaimana kelak anak cucunya akan memakmurkan wilayah wilayah yg Osman lihat dalam mimpi dengan syariat islam.
Widih, manteb banget kan ?
DR Ahmad Fuad M tadi, menjelaskan bahwa ada perbedaan pandangan di kalangan sejarawan dan Orientalis terkait sejarah berdirinya Daulah Utsmaniyyah.
Ada yg meyakini keabsahan cerita dan riwayat seperti di atas, dan ada juga yg nolak mentah mentah peristiwa mimpi ruyah shadiqah Osman Gazi tadi karena tak masuk di akal mereka. Lalu mereka menggunakan penelitian habis habisan soal berdirinya Utsmaniyyah melalui catatan catatan manuskrip sejarah dari negara negara tetangga saat itu baik yg memiliki hubungan langsung dg Utsmaniyyah maupun tidak.
“Inda mīlādi daulat minad dual, yabdū al amr fī hīnihi la yastahiqqul intibāh”.
Teori sejarawan mengatakan bahwa secara empiris; “kebanyakan negara di dunia ini ketika awal mula berdiri, tak banyak yg memperhatikan prosesnya. Barulah para sejarawan tergerak mencatat ketika sebuah negara itu nampak eksistensinya dan aktif dalam kawasan di berbagai peristiwa.”
Ketika sebuah negara terlambat dalam proses pertumbuhannya dalam menunjukkan eksistensi ini, maka pada saat itulah akan muncul banyak takwil dan tulisan kisah yg kebenarannya sulit diverifikasi. Mereka bertujuan memenuhi halaman periode awal berdiri negaranya dengan kisah yg dituturkan mulut ke mulut, dan obrolan rakyat yg tidak bisa diteliti kebenarannya. Inilah yg kami yakini terkait sejarah berdirinya Daulah Utsmaniyyah.
Sejarawan muslim legend asal Turki yg tersohor bernama Prof. Yilmaz Öztuna rahimahullah menjelaskan bahwa sebab utama hilangnya jejak jejak penulisan sejarah dari awal mula berdiri hingga sebelum periode penaklukan konstantinople 1453 adalah disebabkan kekalahan Sultan (Lightning) Yildirim Bayazid 1 dari Sultan Timur Lenk. Sultan Timur merangsek ke Bursa (ibukota Utsmaniyyah saat itu) dan membakar manuskrip2 pencatatan sejarah Utsmaniyyah pada tahun 1402 M (804 H). (Prof. Yilmaz Öztuna, Adigeçen Eser; vol. 3 hlm 8).
Suku Osman bin Ertughrul hanyalah satu dari buanyaknya kabilah kabilah Turk yg bermigrasi ke Anatolia (Turki sekarang) dari Asia Tengah. Saat itu sangat sulit untuk membedakan mereka, yg paling terkenal adalah suku Oghuz (Turkmen), Karluk, Ilkhan, Kipchak.
Literatur literatur sejarah Arab pun hanya menuliskan kabilah kabilah turk ini secara umum. Barulah ada identifikasi khusus terhadap kabilah Osman gazi ini ketika eksistensi daulah ini nampak, untuk membedakan utsmaniyyah dari suku suku Turk lainnya. Disebutkan mereka dengan kalimat “Ibnu Utsman”, “ar Rum” yg berarti romawi; karena mereka menggantikan byzantium romawi dan menjadi penguasa Anatolia, lalu ‘Ibn Utsman ar Rumi” hingga muncul istilah “Atsaminah” dan “Utsmaniyyah”.
Kembali lagi ke cerita mimpi Osman Gazi di video bawah ya.
Jadi Osman Gazi bangun dari mimpi keren tadi, dan menceritakannya kepada gurunya yaitu Syaikh Edebali. Syaikh Edebali memberikan takwilnya seperti kisah tadi di atas.
Jadi ceritanya Osman gazi itu sebelumnya pernah “nembung” putri cantik jelita Syaikh Edebali dan ditolak.
Nah, setelah mimpi itu diceritakan ke Syaikh Edebali, akhirnya Osman Gazi diterima jadi mantu. Asik. Akhirnya nikah deh ama putrinya bernama Mal Hatun atau Bala Khatun. Cantik beut shalihah lagi. Liat aja lah ilustrasinya di film Kuruluş Osman yg lagi tayang setiap minggunya di channel A TV turki.
Oleh Akbar Fachreza