Kemenangan Muslimin di Varna 1444
- calendar_month Kam, 19 Nov 2020
- visibility 299
Peristiwa ini bernama Pertempuran Varna, yang dimenangkan Kaum Muslimin di era Kesultanan Utsmaniyah masa Sultan Murad II melawan koalisi kerajaan-kerajaan Eropa yang dipanglimai oleh John Hunyadi, Władysław dan Mircea. Dalam Kitab Ayyamun Laa Tunsa, jumlah Kaum Muslimin adalah 40 ribu, sedangkan pasukan Eropa sekitar 50-60 ribu tentara.
Apa yang menyebabkan pertempuran ini terjadi?
Di tahun-tahun tersebut, Kesultanan Utsmaniyah sudah memiliki pengaruh yang cukup kuat di Eropa Timur. Kaum muslimin berhadapan langsung dengan kerajaan-kerajaan tua seperti Hongaria, Wallachia dan Polandia. Di tahun ketika Hongaria sedang krisis, akhirnya para bangsawan melantik raja baru dengan niat agar pemerintahan Kerajaan Hongaria bisa lebih kuat melawan eksistensi dakwah Kesultanan Utsmaniyah.
.
Dan benar, Para bangsawan Hongaria melantik Raja Władysław III dari Polandia yang masih muda sebagai Raja Hongaria dan mengharapkan bantuan darinya untuk mempertahankan Eropa Timur dari Kesultanan Utsmaniyah. Setelah naik tahta Hongaria, ia tidak lagi kembali ke tempat asalnya dan mengambil alih pemerintahan Hongaria.
Di saat yang sama, kala itu Hongaria sedang dalam fase gencatan senjata dengan Kesultanan Utsmaniyah selama 10 tahun. Sultan Murad II kala itu menjadi pemimpinnya, menyepakati perjanjian damai sementara karena beliau fokus melakukan penyatuan negeri Kesultanan Utsmaniyah dan melakukan konsolidasi dengan beberapa kabilah Turki juga Emirat Karaman di Anatolia. Di tahun 1444 itu pulalah Sultan Murad II memutuskan untuk pensiun dari kursi Kesultanan.
Beliau mengangkat putranya, Mehmed II (kita mengenalnya sebagai Muhammad Al Fatih) sebagai sultan di usia yang masih belia, yakni 12 tahun. Pengangkatan Mehmed II tentu tersiar ke berbagai negara, karena kekuatan Utsmaniyah merupakan energi besar yang tidak dapat diremehkan. Nah, meskipun begitu, Hongaria seperti mendapatkan angin segar untuk melakukan penyerangan.
Mereka tahu Sultan baru bernama Mehmed II itu masih terlalu muda, itulah kemudian yang membuat Hongaria meminta bantuan Republik Venesia dan Paus Eugene IV untuk membentuk koalisi besar yang akan menghancurkan Kesultanan Utsmaniyah selama-lamanya. Mereka tak ingin kehilangan kesempatan emas ini.
Terkumpullah 11 kekuatan besar yang bergabung di bawah kepemimpinan Władysław, raja muda Hongaria ini. Semuanya memiliki alasan masing-masing untuk menghentikan laju pertumbuhan dakwah Kesultanan Utsmaniyah di Eropa Timur. Mereka tak mau bulan sabit berkibar di kota-kota dan gerbang benteng mereka.
Sementara itu, Mehmed II yang belum lama menjalankan perannya sebagai sultan menyadari bahwa kekuatannya belum cukup tangkas untuk memimpin pasukan yang bisa melawan gabungan pasukan Eropa tersebut. Untuk itulah ia memerintahkan pengawalnya untuk meminta ayahnya datang lagi dan menjadi sultan.
Murad II saat itu sudah pindah dari istana sultan dan memiliki rumah di Anatolia barat daya. Dalam suratnya, Mehmed II menulis untuk ayahnya, “Jika engkau adalah Sultan, datang dan pimpinlah pasukanmu. Jika saya adalah Sultan, dengan ini saya memerintahkan kamu untuk datang dan memimpin pasukanku.”
Murad II tahu bahwa ini adalah saat yang genting. Ia harus membantu anaknya yang sedang membutuhkan kehadirannya. Akhirnya Murad II dilantik lagi menjadi sultan dan berangkat bersama 40 ribu mujahid Kesultanan Utsmaniyah menuju ke arah Eropa.
Bertemulah 2 pasukan besar di sebuah tempat bernama Varna, yang terletak di Bulgaria timur. Pasukan Eropa sangat percaya diri. Mereka tidak hanya menyiapkan pasukan darat, bahkan juga menyiapkan pasukan laut untuk memblokade selat Dardanella dan Laut Hitam.
✓Jalannya Peperangan.
Pasukan Eropa ada di timur Varna di sisi yang dekat ke pantai Laut Hitam sementara Pasukan Utsmaniyah ada di bagian barat. Sultan Murad II menyiapkan secara jenius dimana pasukan infantri dan diposisikan dimana pasukan berkuda. Sementara pasukan Eropa merasa posisi mereka sudah dalam keadaan terbaik, mereka salah menyangka bahwa Sultan Murad II memiliki kemampuan taktik yang jitu.
Pasukan elit Janissary ditugaskan berada di jantung pasukan Utsmaniyah, beberapa diberi tugas membuat parit dan kayu tajam untuk menghalangi laju pasukan berkuda Eropa. Pasukan lainnya ditempatkan Sultan Murad di dataran yang cenderung lebih tinggi dari posisi pasukan Eropa.
.
Awalnya, pasukan berkuda Utsmaniyah menyerang lebih dulu, namun berhasil dipatahkan oleh pasukan Eropa. Sekitar dua pertiga durasi pertempuran didominasi dengan serangan Utsmaniyah yang berhasil dipatahkan. Eropa merasa di atas angin. Namun hal ini membuat Raja Władysław tak menghiraukan nasihat panglimanya. Ia ingin buru-buru mengakhiri pertempuran dengan menembus jantung pasukan Utsmaniyah.
Hanya dengan sedikit pasukan, ia memimpin penyerangan menuju tenda Sultan Murad. Namun ternyata kuda-kuda musuh ditahan dengan palisade dan kayu-kayu tajam yang menghalangi laju kavaleri. Mereka berusaha menyerbu infanteri Janissary dan menangkap Sulty Murad, dan hampir berhasil. Tetapi di depan tenda Murad, kuda Władysław jatuh ke dalam perangkap, dan ia ditebas oleh tentara Utsmaniyah bernana Kodja Hazar
Melihat hal itu, runtuhlah semangat pasukan musuh. Di saat yang sama, pasukan Utsmaniyah menghimpit dari depan dan belaky, kanan dan kiri sehingga kerugian pasukan Eropa sangat besar. Mereka kehilangan sekitar 15 ribu tentara, raja yang tewas dan panglima yang ditawan.
Awalnya, Sultan Murad II juga merasa bahwa tentara Utsmaniyah kalah, namun tidak sampai tiga hari kemudian beliau menyadari bahwa Kaum Muslimin menang. Hebatnya lagi, kemenangan Kesultanan Utsmaniyah di Varna, diikuti oleh kemenangan selanjutnya dalam Pertempuran Kosovo Kedua pada tahun 1448.
Kemenangan itu menghalangi negara-negara Eropa mengirimkan bantuan militer yang penting kepada Bizantium selama pengepungan Utsmaniyah atas Konstantinopel pada tahun 1453 oleh Sultan Mehmed II di kemudian hari.
Referensi :
- Ayyamun Laa Tunsa, Tamir Badr
- Ma’rakah Varna, islamstory.com
- Frank Tallett, D. J. B. Trim. European Warfare, 1350–1750. Cambridge University Press, 2010
- Halecki, Oscar, The Crusade of Varna. New York, 1943
Source Gensa
- Penulis: admin
Saat ini belum ada komentar