Aya Sofia, Dari Gereja-Masjid-Museum, dan Masjid Lagi

share on:

Di pertengahan juli 2020, Umat Islam mendapatkan sebuah anugerah terindah. Masjid Aya Sofiya, diresmikan untuk menjadi masjid lagi, setelah kurang lebih 86 tahun (sejak 1934) diubah fungsi-nya sebagai museum. Oleh Kemal At-Taturk, Toko sekuler, dan diktator Turki sebelumnya.

Aya Sofia Awalnya adalah Gereja bernama Hagia Sophia. Ia gereja pertama yang diresmikan pada 15 Februari 360 M di masa pemerintahan Byzantium, kaisar Konstantius II. Hanya saya, ia mengalami tiga kali renovasi pada zaman Byzantium.

Dulu, Gereja Hagia Sophia, terletak di jantung Kota Konstatinopel. Kota yang dikenal keindahan, kekuatan bentengnya, dan pemandangannya yang eksekotis. Kota yang menjadi buah bibir masyarakat dunia kalai itu. Dibanggakan oleh semua rakyat Byzantium.

Bahkan keindahannya telah sampai ke telinga Para Sahabat Rasulullah SAW. Dan Rasulullah pun menjanjikan, bahwa Umatnya SAW akan menakulukkan kota maha Indah ini. Beliau Bersabda ::

لتفتحن القسطنطينية، فلنعم الأمير أميرها، ولنعم الجيش ذلك الجيش

“Kalian pasti akan menaklukkan kota Konstatinopel. Sebaik² pemimpin yg menaklukkannya. Dan sebaik² pasukan adalah pasukan yang terlibat menaklukkannya.”

-.، فقد صححه الحاكم والذهبي،

Di saat, Pahlawan Legendaris, Muhammad al-Fatih, memegang tampuk kepemimpinan Khilafah Turki Utsmani. Beliau berhasil mewujudkan nubu’at Rasulullah SAW tersebut. Tepatnya pada 29 Mei 1453. Benteng ini tertaklukkan.

Penaklukkan yang sangat spektakuler; Keberanian, Patriotisme, dan dengan akhlak yang agung. Tidak ada pembantaain, pemerkosaan, penjarahan, sebagaiamana umumnya dilakukan oleh orang-orang non Muslim saat menaklukkan sebuah wilayah dengan pasukan.

Sultan Muhammad al-Fatih memasuki benteng konstatin, beliau turun dari kudanya. Kemudian menghadap kiblat, bersujud syukur atas kemenangan tersebut.

Kemudian mengubah Gereja Hagia Sopfya, menjadi Masjid, dengan menambahkan beberapa hiasan dan kubah, agar lebih terlihat islami. Dan mengganti namanya dengan, Aya Shofiya- آيا صوفيا; “Kebijaksanaan Suci”

Selama 481 tahun, Masjid Aya Sofia digunakan untuk sholat, mengagungkan Allah SWT. Setelah runtuhnya Ke-Khilafahan Turki (1924 M), pengkhianat yang memiliki andil besar menghancurkan kekhilafahan, Mustofa Kemal At-Tartuk, memimpin Turki, menghapus Syi’ar-Syiar Islam. Dan mengubah masjid Aya Sofia menjadi Museum.

Kini, setelah diresmikian menjadi masjid. Mudah-mudahan generasi muda turki kembali ke Islam secara totalitas, demikian juga umat Islam di belahan bumi lainnya. Kemudian tersadarkan, bahwa Islam dan kekhilafahan itu indah, damai, adil dan membawa kebaikan bagi semua manusia!

Penulis: Ust Masud Izzul Mujahid

Leave a Response